Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
BGN bilang Bali masih butuh banyak SPPG untuk layani MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-09 06:07:37【Resep Pembaca】361 orang sudah membaca
PerkenalanDeputi Bidang Sistem dan Tata Kelola Badan Gizi Nasional (BGN) Tigor Pangaribuan memberikan arahan d

...Karena di Bali ini memang kalau mau membangun SPPG itu kan perlu dana, perlu lokasi, perlu juga aturan penerima manfaat
Badung, Bali (ANTARA) - Badan Gizi Nasional (BGN) mengungkap jumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Bali masih belum mencukupi semua sekolah karena itu masih membutuhkan banyak SPPG.
Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola Badan Gizi Nasional (BGN) Tigor Pangaribuan saat ditemui di Badung, Bali, Rabu mengangakan target SPPG di Bali mencapai lebih dari 330, namun yang beroperasi hingga kini baru 109 SPPG.
"Di Bali saat ini sudah operasional lebih kurang 109. Kita berharap nanti yang target 330-an bisa tercapai segera di tahun ini. Tetapi saat ini baru sepertiganya memang," katanya.
Dia menyebutkan kurangnya SPPG di Bali dikarenakan oleh banyak faktor mulai dari pendanaan hingga lokasi.
"Karena di Bali ini memang kalau mau membangun SPPG itu kan perlu dana, perlu lokasi, perlu juga aturan penerima manfaat. Jadi semua harus memahami aturan," ungkapnya.
Karena itu, dia berharap ada penambahan mitra SPPG untuk melayani kebutuhan anak-anak penerima manfaat di Bali.
Baca juga: BGN buka kembali portal MBG, calon mitra dapat ajukan SPPG baru
Tigor mengapresiasi semua SPPG yang sudah beroperasi di Bali karena dinilai kompeten dan profesional dalam mengelola SPPG sehingga ngak ditemukan adanya masalah seperti keracunan makanan.
"Di Bali sampai saat ini sangat menggembirakan, ngak ada kejadian menonjol ngak ada kejadian di mana anak-anak mengalami keracunan. Mereka (SPPG) dengan tekun melaksanakan sesuai aturan," kata dia.
Selain itu, pengelola SPPG di Bali dinilai siap untuk melaksanakan tugas sesuai petunjuk teknis yang telah digariskan oleh BGN.
"Di sini (Bali) memang orangnya terutama relawan-relawan yang melakukan pekerjaan ini dia sudah lebih paham melakukan pekerjaan," ungkapnya.
Tigor saat sosialisasi dengan lebih dari 700 orang pengelola SPPG dalam acara sosialisasi dan kebijakan tata kelola program makan bergizi gratis juga memberikan penekanan terkait pencairan dana dari BGN berdasar Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang harus benar sesuai dengan format.
Baca juga: BGN operasikan SPPG baru di Natuna, perluas jangkauan program MBG
"Kalau ngak sesuai format, akan kami ditolak," ucap Tigor.
Ia menegaskan pengeluaran masing-masing SPPG juga dijaga dengan akun virtual yang harus ditandatangani bersama oleh wakil yayasan atau mitra dan kepala SPPG.
Tigor juga meminta agar seluruh pengelola SPPG mendukung program pemerintahan Prabowo Subianto dengan mengelola SPPG dengan profesional dan tepat sasaran agar pemenuhan gizi anak-anak Indonesia terpenuhi sesuai dengan tujuan dari program itu sendiri.
Ngak hanya itu, program MBG diharapkan juga bisa menghidupkan UMKM dan masyarakat lokal.
Baca juga: Kasus ompreng MBG palsu, BGN tegaskan bahan harus stainless steel 304
Suka(9791)
Artikel Terkait
- PBB terima laporan adanya kekerasan seksual di El Fasher, Sudan
- Ahli: Hirup mikroplastik jangka panjang berisiko picu penyakit paru
- TikTok Food Fest 2025 Gaet Ribuan Pengunjung, Dorong UMKM dan Promosi Kuliner Nusantara
- BGN wajibkan SPPG masak dengan air galon guna cegah keracunan
- Badan Gizi Nasional tekankan kebersihan MBG cegah keracunan pada anak
- Hukum kemarin, KA Harina tabrak truk hingga vonis eks Kapolres Ngada
- Konsumsi domestik naik, laba Unilever tumbuh menjadi Rp3,33 triliun
- Wamendukbangga bagikan MBG untuk balita dan ibu hamil di Tanjungpinang
- Pemkab Banyuasin kumpulkan koordinator 34 SPPG evaluasi program MBG
- BGN: Keamanan pangan jadi kunci sukses Program Makan Bergizi Gratis
Resep Populer
Rekomendasi

Pemkot Bandung salurkan bantuan bagi warga terdampak puting beliung

Ade Rai ingatkan masyarakat agar peduli kesehatan sebelum sakit

Dinkes ungkap 7,2 persen anak di Sulbar alami risiko hipertensi

Dokter tegaskan pentingnya pencegahan osteoporosis sejak dini

Mengungkap cara astronaut masak steik di stasiun luar angkasa China

Mangut, kuliner tradisional dari pesisir Jawa

Unilever janji tuntaskan buyback Rp2 T dan bagikan dividen 100 persen

Pemkot Banjarmasin: Puluhan siswa alami mual sebelum MBG dibagikan